Jakarta, NVN – Tidur, kebutuhan dasar manusia yang tak terpisahkan dari kehidupan. Namun, tahukah Anda bahwa dalam Islam, tidur juga memiliki makna spiritual dan menjadi bentuk ibadah?
Dalam Al-Quran, Allah SWT menyebutkan bahwa Dia menciptakan malam dan siang untuk beristirahat dan mencari berkah-Nya (Al Qasas, 73). Hal ini menunjukkan bahwa tidur bukan sekadar istirahat fisik, melainkan juga waktu untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Lantas, bagaimana cara tidur yang baik menurut Islam? Salah satu contohnya adalah kebiasaan tidur Nabi Muhammad SAW. Beliau dikenal tidur sekitar pukul 9 malam dan bangun antara pukul 2-3 pagi untuk melaksanakan shalat tahajud. Artinya, Nabi Muhammad hanya tidur sekitar 5-6 jam sehari.
Meskipun pedoman tidur modern menyarankan 7-8 jam tidur, penelitian terbaru menunjukkan bahwa tidur selama 6-7 jam justru lebih baik untuk kesehatan. Ini sejalan dengan kebiasaan tidur Nabi Muhammad yang terbukti bermanfaat bagi tubuh dan pikiran.
Selain itu, bangun di sepertiga malam untuk shalat tahajud memiliki banyak manfaat. Studi menunjukkan bahwa bangun pagi dan beribadah dapat meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi stres, dan meningkatkan fungsi kognitif.
“Tidur yang berkualitas dan shalat tahajud adalah bentuk syukur kita kepada Allah SWT,” ujar Ustadz Ahmad, seorang dai kondang di Jakarta. “Dengan mencontoh kebiasaan Nabi, kita dapat meraih kesehatan dan keberkahan dalam hidup.”
Jadi, bagi Anda yang ingin mendapatkan tidur berkualitas dan hidup lebih bermakna, cobalah untuk mencontoh kebiasaan tidur Nabi Muhammad SAW. Tidurlah dengan tenang, bangun di sepertiga malam untuk beribadah, dan rasakan manfaatnya bagi tubuh, pikiran, dan jiwa Anda.
Rasulullah SAW dikenal sebagai suri teladan bagi umat Islam. Segala hal yang dilakukan beliau menjadi contoh dan pedoman hidup. Tak terkecuali kebiasaan tidur beliau, yang ternyata menyimpan rahasia kesehatan yang luar biasa.
Sebagai umat Islam, meneladani sunnah Rasulullah SAW adalah kewajiban. Selain mendapatkan pahala, mengikuti kebiasaan tidur ala Rasulullah juga memberikan manfaat kesehatan yang luar biasa.
Berikut lima kebiasaan tidur ala Rasulullah yang bisa Anda tiru:
- Tidur Miring ke Kanan
Dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda: “Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Tidur miring ke kanan membantu melancarkan pencernaan dan peredaran darah. Posisi ini membantu hati dalam proses detoksifikasi dan penyaringan darah, sehingga tubuh terbebas dari racun dan aliran darah menjadi lebih lancar.
- Tidur Tanpa Cahaya Lampu
Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk tidur dalam keadaan gelap. Dalam hadits riwayat Imam Bukhari, beliau bersabda: “Padamkanlah lampu-lampu di malam hari pada saat kalian tidur malam, kuncilah pintu dan tutuplah bejana, makanan dan minuman.” (Sahih al-Bukhari).
Tidur dalam gelap membantu meningkatkan kualitas tidur. Paparan cahaya, terutama cahaya biru dari perangkat elektronik, dapat menekan produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. Tidur dalam gelap membantu tubuh memproduksi melatonin secara optimal, sehingga tidur menjadi lebih nyenyak dan tubuh lebih segar di pagi hari.
- Menempelkan Tangan Kanan di Bawah Pipi Kanan
Rasulullah SAW juga memiliki kebiasaan menempelkan tangan kanan di bawah pipi kanan saat tidur. Ini merupakan simbol kerendahan hati dan penyerahan diri kepada Allah SWT. Meskipun tidak ada bukti ilmiah yang langsung menghubungkan kebiasaan ini dengan manfaat kesehatan, namun hal ini dapat membantu menenangkan pikiran dan mengurangi kecemasan.
- Menghindari Tidur dengan Posisi Tengkurap
Rasulullah SAW sangat menghindari tidur dengan posisi tengkurap. Dalam sebuah hadits, beliau bersabda: “Bapakku menceritakan kepadaku bahwa ketika aku tidur di masjid di atas perutku (tengkurap), tiba-tiba ada seseorang yang menggerakkan kakiku dan berkata, ‘Sesungguhnya tidur yang seperti ini dimurkai oleh Allah.’ Bapakku berkata, ‘Setelah aku melihat ternyata beliau adalah Rasulullah saw.” (HR. Thabrani).
Tidur tengkurap dapat menekan dada dan paru-paru, sehingga menyebabkan sesak napas dan ketidaknyamanan. Posisi ini juga dapat membebani tulang belakang dan leher, sehingga menyebabkan nyeri punggung dan leher.
- Tidak Banyak Begadang
Rasulullah SAW menganjurkan untuk tidur setelah salat Isya. Beliau bersabda dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim: “Bahwasanya Rasulullah saw membenci tidur malam sebelum (salat Isya) dan berbincang-bincang (yang tidak bermanfaat) setelahnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Begadang dapat mengganggu kesehatan tubuh. Kekurangan tidur dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko penyakit kronis, dan mengganggu fungsi kognitif. Oleh karena itu, usahakan untuk tidur tepat waktu dan hindari begadang untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.
Kebiasaan tidur ala Rasulullah SAW tidak hanya merupakan sunnah yang dianjurkan, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang luar biasa. Dengan meniru kebiasaan tidur beliau, kita dapat meningkatkan kualitas tidur, menjaga kesehatan tubuh, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. (utd/nvn)