Medan, NVN — Di halaman kantor Pemenangan Calon Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi di Jalan Sudirman, Kota Medan, terjadi insiden di mana Bendera PDIP dan Hanura berkibar. DPD Hanura Sumatera Utara menyatakan bahwa mereka meminta agar bendera Hanura yang terpasang di lokasi tersebut dicabut. Bendahara DPD Hanura Sumut, Syaiful Amri, menyampaikan bahwa hingga saat ini DPP belum mengatur dukungan dalam Pilgub Sumut 2024 dan mereka belum mendapat informasi apakah Edy telah mendapatkan B1KWK dari DPP Hanura untuk Pilgub Sumut.
Syaiful Amri menegaskan bahwa pemasangan bendera tersebut dilakukan tanpa izin atau sepengetahuan DPD Hanura Sumatera Utara. Tim Edy disebut tidak berkoordinasi dengan Hanura Sumut terkait pemasangan bendera tersebut.
Berkenaan dengan hal ini, Syaiful mengungkapkan bahwa mereka akan meminta agar bendera Hanura dicabut sampai mendapatkan B1KWK. Mereka menekankan keberatan mereka terhadap pemasangan bendera Hanura tanpa koordinasi.
Sebelumnya, bendera PDIP dan Partai Hanura berkibar di kantor pemenangan Edy setelah pertemuan Edy dengan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di Jakarta. Bendera-bendera tersebut terlihat di lokasi dengan tambahan tulisan ‘BERMARTABAT’ di bagian bawahnya. Di atas kantor pemenangan, terdapat baliho bertuliskan ‘Ayah untuk Negeri’ dengan foto Edy Rahmayadi.
Muchrid Nasution, anggota tim pemenangan Edy, menjelaskan bahwa kedua bendera tersebut dipasang pada hari yang sama. Terkait apakah pemasangan bendera tersebut menunjukkan dukungan dari PDIP dan Hanura terhadap Edy, Muchrid menyampaikan bahwa hal tersebut merupakan kewenangan dari kedua partai tersebut. (dpt/nvn)