Samosir & Humbang Hasundutan, NVN – Tim Safari Jihad GAPAI Sumut, dipimpin oleh Ketua Rahmad Gustin, SE dan penasehat Ust. Indra Suheri, MA, menjalankan dua misi penting di daerah minoritas Muslim, Samosir dan Humbang Hasundutan, dengan penuh tantangan dan resiko.
Misi Pertama: Menyelamatkan Muslimah Terancam Murtad di Samosir
Tim tiba di Pulau Samosir pada Selasa, 5 November 2024, untuk membantu Faridah Nada Kusuma, seorang muslimah yang diduga dimurtadkan oleh suaminya, Masron Michael Sinaga, seorang Katolik. Masron menjanjikan untuk memulangkan Nada ke Tangerang, namun telah mengingkari janjinya sebelumnya dan bahkan pernah menghalangi upaya penjemputan Nada.
Tim Safari Jihad GAPAI Sumut, didampingi Ibu Nok Chusniah, bertemu dengan jajaran Polres Samosir. Diskusi yang berlangsung alot, diwarnai dengan silang pendapat tajam karena Polres Samosir telah menghentikan kasus Nada dengan dalih perdamaian yang dianggap cacat oleh Tim.
Setelah berdiskusi panjang, Nada akhirnya dihadirkan dan dimintai keterangan langsung. Nada, dengan perawakan lusuh dan pandangan kosong, menyatakan tidak ingin pulang ke Tangerang. Tim Safari Jihad mencoba mencairkan suasana dengan pendekatan persuasif dan tausiyah, hingga akhirnya Nada menyatakan keinginannya untuk pulang.
Dengan bantuan Polres Samosir, Nada akhirnya bisa meninggalkan Pulau Samosir dan kembali ke Medan bersama sebagian Tim.
Misi Kedua: Desak Penanganan Penistaan Agama di Humbang Hasundutan
Tim Safari Jihad GAPAI Sumut melanjutkan perjalanan ke Humbang Hasundutan untuk menindaklanjuti kasus penistaan agama yang dilakukan oleh akun Facebook bernama Sudiro Sihombing. Tim bertemu dengan jajaran Polres Humbang Hasundutan dan mempertanyakan lambatnya penanganan kasus ini.
Laporan kasus ini telah diajukan ke Polda Sumut selama 12 hari, namun akun Facebook Sudiro Sihombing masih aktif dan terus melakukan penghinaan. Tim mendesak Polres Humbang Hasundutan untuk segera menindaklanjuti kasus ini, mengingat potensi gerakan reaktif yang lebih besar dari kaum muslimin.
Tantangan dan Harapan:
Tim Safari Jihad GAPAI Sumut menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan misi di kedua daerah ini. Mereka harus berhadapan dengan pihak berwenang yang dianggap tidak optimal dalam menangani kasus, serta menghadapi potensi resiko keamanan.
Namun, Tim Safari Jihad GAPAI Sumut tetap teguh dalam menjalankan misi mereka untuk membantu kaum muslimin yang membutuhkan. Mereka berharap agar kasus-kasus seperti ini dapat ditangani dengan serius dan adil oleh pihak berwenang, serta masyarakat dapat hidup berdampingan dengan damai dan toleran. (MSN/NVN)