Pilkada Batu Bara 2024: Pertempuran Sengit di Balik Mahar dan Akad

Batu Bara, NVN – Pekan terakhir Agustus 2024 menjadi momen krusial bagi para calon pemimpin di Batu Bara, Sumatera Utara. Pendaftaran pasangan calon kepala daerah untuk Pilkada serentak 2024 telah memasuki tahap akhir, dan tiga pasang calon telah siap bersaing memperebutkan kursi Bupati.

Zahir, Bupati petahana periode 2018-2023, kembali maju dalam Pilkada 2024. Ia berpasangan dengan Aslam Rayuda dari Partai PDIP. Zahir dikenal memiliki basis politik yang kuat di PDIP, yang berhasil meraih 10 kursi (25%) di DPRD Batu Bara. Keberhasilan ini membuatnya menjadi sosok yang sulit dikalahkan, meskipun sempat tersandung masalah hukum di awal tahun 2024.

Pasangan Darwis dan Oky Iqbal Frima, yang didukung oleh Partai Nasdem, Golkar, dan Demokrat, juga menjadi kandidat kuat. Darwis dikenal memiliki elektabilitas tinggi, namun di sisi lain, ia dikabarkan memiliki keterbatasan dana politik. Oky, di sisi lain, memiliki sumber daya finansial yang melimpah, namun kurang dikenal di kalangan konstituen.

Pasangan Baharuddin Siagian dan Syafrizal, yang diusung oleh koalisi Gerindra, PKS, PPP, dan PAN, merupakan kandidat dengan popularitas tinggi di tingkat lokal dan nasional. Bahar, yang saat ini menjabat sebagai Kadispora Provinsi Sumatera Utara, juga mengemban tugas sebagai Ketua Harian PB PON XXI SUMUT-ACEH. Syafrizal, Ketua Partai Gerindra dan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Batu Bara, memiliki kemampuan lobi yang kuat hingga tingkat nasional.

Pertarungan Pilkada Batu Bara menjadi pertempuran dalam kota, di mana setiap calon harus bersaing ketat untuk meraih dukungan. Faktor-faktor seperti basis massa, sumber daya finansial, dan mesin partai menjadi kunci kemenangan.

Darwis memiliki basis massa yang kuat di wilayah pesisir, sedangkan Zahir mendominasi wilayah Limapuluh Raya, Air Putih, dan Datuk Tanah Datar. Bahar memiliki pengaruh kuat di Sei Balai dan sebagian Talawi.

Komposisi suku di Batu Bara, yang didominasi oleh Jawa dan Melayu, juga menjadi faktor penting. Zahir memiliki keunggulan di kalangan Jawa dan Batak, sedangkan Darwis lebih kuat di kalangan Melayu.

Strategi logistik menjadi kunci dalam memenangkan Pilkada. PDIP, dengan basis kader yang militan, akan berupaya memaksimalkan dukungan struktural. Darwis-Oky akan fokus pada konstituen Melayu, sedangkan Bahar akan mengandalkan dukungan struktural dan militansi PKS.

Pilkada Batu Bara 2024 tidak hanya memperebutkan kursi Bupati, tetapi juga menjadi pertarungan pengaruh antara partai politik. PDIP dan Koalisi Indonesia Maju Plus, yang masih berseteru di tingkat nasional, juga bersaing di Batu Bara.

Pertarungan ini akan menentukan arah politik di Batu Bara selama lima tahun ke depan. Siapa pun yang keluar sebagai pemenang, tantangan besar menanti untuk membangun daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (msn/nvn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *