Paskibraka Berhijab Diganti: Pelanggaran Pancasila dan UUD 1945!

Jakarta, NVN — Upacara peringatan HUT RI ke-78 di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (16/8) menimbulkan perbincangan hangat di tengah masyarakat. Salah satu poin yang menarik perhatian adalah pergantian anggota Paskibraka yang membawa baki bendera. Awalnya, Maulia Permata Putri, seorang perempuan asal Minangkabau yang mengenakan hijab, ditunjuk untuk membawa baki bendera. Namun, di detik-detik terakhir, ia digantikan oleh seorang anggota Paskibraka lain yang tidak mengenakan hijab.

Pergantian ini memicu beragam reaksi di media sosial. Banyak yang mempertanyakan alasan di balik pergantian tersebut, sementara yang lain memuji Maulia atas sikap teguhnya dalam mempertahankan hijabnya.

Maulia Permata Putri, Perempuan Minang yang Berdiri Teguh dengan Keputusannya

Maulia Permata Putri, yang berasal dari Kabupaten Solok, Sumatera Barat, telah mengenakan hijab sejak usia muda. Ia merupakan salah satu anggota Paskibraka yang terpilih untuk bertugas di Istana Merdeka. Namun, menjelang upacara, ia diberitahu bahwa ia harus mengganti seragamnya dan tidak diperkenankan mengenakan hijab.

“Saya memang sempat kecewa, tapi saya tetap berusaha untuk menerima keputusan tersebut,” ujar Maulia kepada media. “Saya percaya bahwa ada alasan di balik keputusan ini, dan saya tetap bangga bisa menjadi bagian dari Paskibraka.”

Maulia menambahkan bahwa ia tidak ingin membuat kegaduhan dan tetap ingin fokus pada tugasnya sebagai anggota Paskibraka. Ia juga menekankan bahwa ia tidak merasa diperlakukan berbeda karena mengenakan hijab.

Perdebatan di Media Sosial

Pergantian Maulia di detik-detik terakhir memicu perdebatan di media sosial. Banyak yang mempertanyakan alasan di balik keputusan tersebut. Beberapa orang berpendapat bahwa pergantian ini menunjukkan adanya diskriminasi terhadap perempuan berhijab.

“Kenapa harus diganti? Apa hijab itu mengganggu?,” tulis seorang pengguna Twitter. “Ini jelas diskriminasi terhadap perempuan berhijab.”

Namun, ada juga yang memuji Maulia atas sikap teguhnya dalam mempertahankan hijabnya. Mereka menganggap bahwa Maulia telah menjadi contoh bagi perempuan berhijab lainnya untuk tetap percaya diri dan tidak mudah menyerah.

“Maulia, kamu luar biasa! Kamu telah menunjukkan bahwa perempuan berhijab bisa berprestasi dan tetap teguh pada prinsipnya,” tulis seorang pengguna Facebook. “Kamu inspirasi bagi kami semua.”

Mencari Kebenaran di Balik Pergantian

Hingga saat ini, belum ada penjelasan resmi dari pihak terkait mengenai alasan di balik pergantian anggota Paskibraka yang membawa baki bendera. Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa pergantian ini dilakukan karena alasan teknis dan bukan karena diskriminasi.

“Pergantian ini dilakukan karena alasan teknis, bukan karena diskriminasi,” ujar seorang sumber yang enggan disebutkan namanya. “Pihak panitia ingin memastikan bahwa semua anggota Paskibraka memiliki penampilan yang seragam dan rapi.”

Ketua Umum Molekul Pancasila, Dody YS, memberikan pandangannya terkait kejadian ini dengan tegas Ia menyatakan bahwa pergantian tersebut merupakan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.

“Pergantian ini menunjukkan bahwa kita masih memiliki masalah dalam memahami dan mengamalkan Pancasila, Tindakan ini jelas-jelas melanggar Sila Pertama Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang menjunjung tinggi toleransi dan keberagaman.”

DODY YS
KETUA UMUM MOLEKUL PANCASILA

Dody menambahkan bahwa UUD 1945 juga menjamin kebebasan beragama dan hak untuk berpakaian sesuai dengan keyakinan. “Tidak ada alasan untuk mengganti Maulia Permata Putri hanya karena ia mengenakan hijab,” tegasnya. “Tindakan ini tidak hanya merugikan Maulia, tetapi juga merugikan seluruh bangsa Indonesia.”

Ulama Sumbar Bersuara: “Maulia Permata, Kami Bangga Padamu!”

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat, Buya Gusrizal Gazahar, yang akrab disapa Dato’ Paling Basa, mengungkapkan rasa bangga dan dukungannya kepada Maulia Permata Putri.

“Maulia Permata Putri, dimanapun kamu berada, kami ulama Sumatera Barat tetap bangga denganmu bersama hijabmu! Janganlah berkecil hati nak…. Kemenanganmu mempertahankan penutup auratmu. Alangkah remuknya hati kami ulama tanah minang melihat tangan-tangan jahil membuka auratmu yang telah puluhan tahun menutupu auratmu. Setelah bertugas pulanglah nak. . . dengan keimanan dan keistiqomahanmu. Semoga Allah SWT melindungimu” .

Buya Gusrizal, KETUA MUI SUMATERA BARAT

Refleksi dan Harapan

Pergantian Maulia Permata Putri menjadi momentum bagi kita untuk merenungkan kembali makna Pancasila dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Kita harus belajar untuk menghargai perbedaan dan membangun persatuan dalam keberagaman, serta menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasan beragama. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih toleran, adil, dan sejahtera.

Pergantian anggota Paskibraka yang membawa baki bendera di detik-detik terakhir telah menimbulkan perdebatan di tengah masyarakat. Meskipun belum ada penjelasan resmi dari pihak terkait, banyak yang memuji Maulia Permata Putri atas sikap teguhnya dalam mempertahankan hijabnya. (msn/nvn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *