Muncul Isu Airlangga Tersandera Kasus Korupsi Minyak Goreng, Wakil Ketua Umum Partai Golkar Memberikan Klarifikasi

Jakarta, NVN — Keputusan Airlangga Hartarto untuk mengundurkan diri dari posisi Ketua Umum Partai Golkar telah mengejutkan publik dan memunculkan berbagai spekulasi. Salah satu isu yang berkembang adalah desakan dari beberapa pihak agar dijelaskan siapa yang akan menggantikan posisi Ketua Umum Golkar.

Selain itu, isu lain yang mencuat adalah dugaan keterlibatan Airlangga Hartarto dalam kasus korupsi terkait minyak goreng. Wakil Ketua Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, dengan tegas membantah asumsi bahwa pengunduran diri Airlangga terkait dengan kasus korupsi.

“Dia tidak mundur karena terlibat dalam kasus korupsi,” ujar Doli di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, pada Minggu malam.

Doli menegaskan bahwa alasan di balik keputusan Airlangga untuk mundur adalah masalah pribadi. Selain itu, Airlangga juga ingin fokus pada tugasnya sebagai Menteri di Kabinet Indonesia Maju.

“Beliau memilih untuk fokus sebagai Menko Perekonomian dalam menjalankan proses transisi dari pemerintahan sebelumnya ke pemerintahan yang baru,” kata Doli.

Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, juga menepis isu bahwa Airlangga mundur karena masalah hukum. Menurut Ace, Airlangga mengambil keputusan tersebut tanpa tekanan dari pihak manapun.

“Beliau mundur sebagai Ketua Umum Golkar tanpa adanya tekanan. Keputusan ini diambil karena Airlangga ingin lebih fokus pada tugasnya sebagai Menko Perekonomian, menghadapi tantangan global yang semakin kompleks,” ungkap Ace.

Sebelumnya, Airlangga pernah diperiksa oleh Kejaksaan Agung sebagai saksi dalam kasus korupsi terkait ekspor minyak sawit mentah dan kelangkaan minyak goreng pada tahun sebelumnya. Kejagung menduga adanya kebijakan yang merugikan keuangan negara terkait ekspor CPO dan krisis minyak goreng pada tahun tersebut.

Penyidik juga tengah menyelidiki dugaan keterlibatan beberapa perusahaan dalam kasus tersebut, termasuk Wilmar Group, Permata Hijau Group, dan Musim Mas Group, yang diduga memperoleh keuntungan dari fasilitas ekspor CPO sambil merugikan keuangan negara.

Dengan klarifikasi yang mendalam dari pihak terkait, isu seputar pengunduran diri Airlangga Hartarto dari Partai Golkar semakin terang dan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada publik mengenai alasan di balik keputusan tersebut. (msn/nvn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *