Bitcoin Mendekati Rekor Tertinggi: Analisis Pasar dan Pandangan Pakar

Jakarta, NVN – Harga Bitcoin (BTC) kembali menunjukkan performa impresif, mendekati rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) dengan menyentuh angka US$110.400 pada Rabu pagi waktu Amerika Serikat. Kenaikan ini didorong oleh data inflasi AS yang lebih rendah dari ekspektasi, memicu spekulasi bahwa Federal Reserve akan segera menurunkan suku bunga. Sentimen positif ini juga berdampak positif pada pasar saham AS secara luas.

Sebelumnya, Bitcoin sempat berkonsolidasi di sekitar US$108.800, namun tekanan beli yang kuat mendorong harga terus merangkak naik. Saat ini, Bitcoin hanya berjarak tipis dari ATH sebelumnya, yakni sekitar US$112.000 yang tercatat pada 22 Mei 2025.

Fundamental Kuat dan Kinerja Cemerlang di Tahun 2025

Sejak awal tahun 2025, Bitcoin telah mencatatkan pertumbuhan sekitar 16%, menjadikannya salah satu aset dengan kinerja terbaik dibandingkan indeks saham utama. Meningkatnya minat investor institusional, terutama melalui produk Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin yang mengalami peningkatan signifikan dari US$91 miliar pada April menjadi US$132 miliar saat ini, menjadi salah satu pendorong utama. Keterlibatan perusahaan besar seperti MicroStrategy yang terus menambah kepemilikan BTC-nya semakin memperkuat kepercayaan pasar terhadap Bitcoin sebagai aset lindung nilai dan investasi jangka panjang.

Analisis Teknikal: Sinyal Bullish yang Kuat

Dari perspektif teknikal, Bitcoin menunjukkan kekuatan yang signifikan dengan breakout dari pola flag yang terbentuk sejak awal bulan. Ini merupakan sinyal kuat untuk kelanjutan tren bullish dalam analisis teknikal klasik. Indikator Relative Strength Index (RSI) masih berada di bawah level overbought, mengindikasikan potensi kenaikan lebih lanjut sebelum mencapai kondisi jenuh beli. Terbentuknya golden cross, di mana Moving Average (MA) 50 hari menembus MA 200 hari, semakin menguatkan sinyal bullish jangka panjang.

Level Harga Penting yang Perlu Diperhatikan:

  • US$112.000: Resistance utama, rekor tertinggi sebelumnya (ATH).
  • US$137.000: Target harga potensial berdasarkan proyeksi pola flag breakout.
  • US$107.000: Support jangka pendek, level penting jika terjadi koreksi ringan.
  • US$100.000: Support psikologis dan area kritis dari trendline jangka panjang.

Penembusan resistance US$112.000 dengan volume yang signifikan berpotensi mendorong kenaikan hingga US$137.000. Sebaliknya, penurunan di bawah US$107.000-US$100.000 dapat mengindikasikan koreksi sebelum melanjutkan tren naik.

Fenomena Langka dan Pandangan Dody YS:

Kenaikan Bitcoin kali ini terjadi bersamaan dengan reli di pasar saham AS dan harga emas, sebuah fenomena yang jarang terjadi dan mencerminkan sentimen optimisme global terhadap aset alternatif. Dody YS, Ketua Umum ATSI (Asosiasi Trader Seluruh Indonesia) dan CEO HypnoTrade Center, menambahkan, “Pergerakan Bitcoin saat ini menunjukkan kekuatan fundamental yang didukung oleh sentimen pasar yang positif. Meskipun potensi koreksi selalu ada, tren jangka panjang tetap bullish. Investor perlu memperhatikan manajemen risiko dan strategi investasi yang tepat.” Keberhasilan IPO Circle dengan valuasi US$20 miliar juga menunjukkan peningkatan minat investor terhadap sektor kripto.

Bitcoin berada pada titik krusial. Dukungan fundamental yang kuat, arus masuk dana institusi, dan sinyal teknikal bullish menunjukkan potensi kenaikan signifikan. Namun, investor dan trader tetap disarankan untuk memantau level-level teknikal krusial dan perkembangan makroekonomi untuk pengambilan keputusan investasi yang bijak.

Redaksi | NETIZENVIRALNEWS.COM

Catatan: Artikel ini merupakan rangkuman analisis teknikal dan fundamental, dan bukan merupakan saran investasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *