Jakarta, 26 November 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tengah menangani kerusakan pada dinding penahan tanah pada bahu oprit Jembatan Brantas di Jalan Gatot Subroto KM 88+900, Kota Malang, Jawa Timur. Upaya penanganan itu dilakukan guna memastikan keamanan dan kelancaran konektivitas di jalur vital tersebut.
Kerusakan pada
dinding penahan tanah pada bahu oprit Jembatan Brantas itu terjadi pada Minggu
(23/11/2025). Penyebabnya adalah intensitas hujan yang mengguyur wilayah
setempat. Akibatnya, struktur dinding penahan tanah pasangan batu di sisi kiri
jembatan arah ke Kepanjen mengalami kerusakan sepanjang kurang lebih 40 meter.
Menindaklanjuti
laporan masyarakat yang masuk pada pukul 19.00 WIB, Balai Besar Pelaksanaan
Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur–Bali langsung melakukan inspeksi lapangan dan
pengamanan awal di lokasi kejadian.
Respons cepat
ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang
dalam berbagai kesempatan menekankan pentingnya infrastruktur sebagai urat nadi
ekonomi bangsa. Presiden Prabowo menegaskan bahwa pemeliharaan infrastruktur
adalah kunci bagi pemerataan pembangunan.
“Pembangunan infrastruktur merupakan fondasi utama dalam
meningkatkan pemerataan ekonomi serta kualitas hidup masyarakat. Ini nanti akan
diharapkan mempermudah konektivitas, mempermudah akses juga kepada daerah yang
begitu indah, begitu penting,” tegas Presiden Prabowo dalam berbagai
kesempatan.
Sementara itu, Menteri PU, Dody Hanggodo, mengungkapkan bahwa insiden longsoran oprit
Jembatan Brantas menjadi perhatian serius pemerintah dalam menjaga keandalan
jaringan jalan nasional, khususnya di kawasan Malang Raya yang padat aktivitas
logistik dan mobilitas penduduk. Menteri Dody memastikan bahwa keselamatan
warga merupakan prioritas utama dalam setiap penanganan infrastruktur nasional.
“Kementerian PU menempatkan keselamatan masyarakat
sebagai prioritas utama. Terhadap insiden di Jembatan Brantas ini, kami telah
mengerahkan seluruh sumber daya yang diperlukan untuk memastikan penanganan
cepat, terukur, dan aman,” ujar Menteri Dody.
Lebih lanjut, Menteri Dody menjelaskan bahwa koordinasi
lintas instansi terus diperkuat. “Koordinasi dengan pemerintah daerah,
kepolisian, hingga BPBD terus kami lakukan agar mobilitas masyarakat tetap
terjaga dan risiko bahaya dapat diminimalisir. Kami memastikan penanganan
permanen akan segera dilaksanakan setelah stabilisasi di lokasi aman.
Kementerian PU akan selalu hadir untuk menjamin konektivitas dan keamanan
mobilitas masyarakat,” tambah Menteri Dody.
Saat ini tim teknis BBPJN Jawa Timur–Bali telah memasang
terpal, rambu peringatan, traffic
cone, dan pembatas area di lokasi longsor. Dukungan penuh juga diberikan
oleh Dinas Perhubungan Kota Malang, BPBD Kota Malang, Dinas Bina Marga Kota
Malang, serta Polres Malang yang menurunkan water
barrier tambahan.
Kepala BBPJN Jawa Timur–Bali, Javid Hurriyanto,
memastikan bahwa secara teknis struktur utama Jembatan Brantas dalam kondisi
aman dan tidak terdampak oleh longsoran tersebut. Material penanganan seperti
bronjong dan cerucuk bambu telah didatangkan ke lokasi pada 24–25 November 2025
sebagai upaya stabilisasi sementara sebelum dilaksanakan penanganan permanen.
“Untuk penanganan longsor dinding penahan badan jalan
ruas Gatot Subroto Kota Malang, saat ini pekerjaan pembongkaran pagar eksisting
dan pembersihan material longsoran. Material sudah didatangkan berupa cerucuk
bambu, bronjong, dan material lainnya. Penanganan yang akan dilakukan berupa
pekerjaan Dinding Penahan Tanah (DPT) baru dan saluran drainase yang
ditargetkan selesai pada tanggal 19 Desember 2025,” jelas Javid Hurriyanto.
Terkait dampak lalu lintas, Javid mengakui adanya
tantangan karena kepadatan arus kendaraan berat di jalur tersebut. Oleh karena
itu, rekayasa lalu lintas menjadi kunci agar pekerjaan konstruksi dapat
berjalan tanpa memutus total akses warga.
“Kendala di lokasi adalah lalu lintas padat (lalu lintas
berat) sehingga traffic tidak dapat ditutup. Hasil koordinasi dengan Satlantas
dan BPTD Kementerian Perhubungan akan dilakukan manajemen lalu lintas
buka-tutup dan memaksimalkan pekerjaan konstruksi pada malam hari dengan
penetapan manajemen traffic yang ketat dan terukur,” ungkap Javid Hurriyanto.
Lebih lanjut, jelas Javid Hurriyanto, Kementerian PU
terus memastikan pemantauan secara berkala hingga seluruh struktur oprit
Jembatan Brantas kembali stabil dan aman. Pemerintah berkomitmen menyelesaikan
penanganan dengan cepat, tepat, dan terukur untuk menjaga konektivitas serta
keamanan dan keselamatan masyarakat di wilayah Malang Raya.
Program kerja ini merupakan bagian dari “Setahun Bekerja,
Bergerak – Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA dari Presiden Prabowo
Subianto.
#SigapMembangunNegeriUntukRakyat
#SetahunBerdampak
Artikel ini juga tayang di VRITIMES
