Medan, NVN – Insiden penyerangan terjadi di Harta Cafe, Jalan Jumadi No.15, Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, yang merupakan fasilitas dari Sekretariat Rumah Kemenangan Gibran (RKG) Sumatera Utara sekaligus Sekretariat Rumah Kreasi Indonesia Hebat (RKIH), jaringan pemenangan Bobby Nasution.










Peristiwa berlangsung pada Minggu, 14 September 2025, sekitar pukul 03.45 WIB, ketika segerombolan orang tak dikenal menyerbu lokasi. Penyerangan brutal itu menyebabkan kerusakan parah dan menimbulkan korban luka-luka serius.
Korban Luka Serius
Enam orang mengalami luka akibat sabetan senjata tajam dan pukulan benda tumpul, dengan kondisi yang memprihatinkan:
- B.L.: Luka bacok di kepala sebelah kiri (7 jahitan) dan tangan kanan (5 jahitan).
- A.W.: Luka bacok di punggung serta jari jempol dan telunjuk hampir putus.
- G.R.H.: Luka bacok di kepala, punggung, tangan kiri, dan jari kanan putus.
- A.S.: Mengalami luka memar di kepala.
- W.H.: Luka di tangan kanan dan kiri.
- R.S.: Mengalami memar di wajah akibat pukulan.
Kekecewaan Ketua RKG Sumut pada Kinerja Polisi
Ketua RKG Sumut, Kamal Ilyas, menyampaikan kekecewaannya terhadap pelayanan kepolisian. Menurutnya, saat ia berupaya membuat laporan ke Polsek Percut Sei Tuan pada pukul 04.30 WIB, tidak ada personel yang berjaga sehingga laporan tidak bisa langsung diproses.

“Ini adalah peristiwa serius yang merugikan masyarakat. Aparat kepolisian seharusnya hadir ketika masyarakat membutuhkan perlindungan, bukan justru tidak ada di tempat,” tegas Kamal.

Pengaduan Resmi Dilayangkan
Melalui surat pengaduan bernomor 014/PM/RKG-IX/2025, pihak RKG meminta Kapolda Sumatera Utara untuk segera melakukan penyelidikan terhadap pelaku penyerangan serta melakukan evaluasi terhadap Polsek Percut Sei Tuan.
Tuntutan RKG Sumut:
1. Penyidikan dan penindakan hukum terhadap pelaku penyerangan.
2. Evaluasi dan pengawasan terhadap Polsek Percut Sei Tuan atas kelalaian pelayanan.
3. Jaminan rasa aman, ketertiban, dan perlindungan hukum bagi masyarakat agar kejadian serupa tidak terulang.
Surat ini juga ditembuskan kepada Kapolri c.q. Mabes Polri di Jakarta.
Sorotan Publik
Penyerangan terhadap sekretariat politik ini memicu reaksi keras dari berbagai kalangan. Banyak pihak menilai kejadian tersebut mengancam rasa aman masyarakat sekaligus mempertanyakan kinerja aparat di wilayah hukum setempat.
Hingga berita ini diturunkan, Polda Sumatera Utara belum memberikan keterangan resmi mengenai perkembangan penyelidikan kasus ini. (MSN/NVN)