Dari Makan Ikan Asin hingga Jadi Bos Tambang: Kisah Inspiratif Haqiqi, Anak Muda Lumajang yang Sukses Memikat Hati Bule Cantik

Lumajang, NVN – Kisah hidup Maulana Haqiqi, pemuda asal Lumajang, Jawa Timur, menjadi bukti nyata bahwa kesuksesan dapat diraih dengan kerja keras dan tekad yang kuat. Di usianya yang baru menginjak 29 tahun, Haqiqi telah menjelma menjadi bos tambang dengan puluhan tambang di kampung halamannya. Kisah inspiratifnya ini pun viral di media sosial, mencuri perhatian banyak orang.

Haqiqi, yang akrab disapa dengan nama tersebut, berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya seorang guru madrasah dan guru ngaji dengan gaji Rp500 ribu per bulan, sementara ibunya seorang buruh tani. Namun, kondisi ekonomi keluarga tidak menghalangi tekad Haqiqi untuk meraih pendidikan tinggi. Ia berhasil mendapatkan beasiswa Bidikmisi (KIP K) dan melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB).

Di tengah keterbatasan ekonomi, Haqiqi menunjukkan mental baja. Ia sering membawa bekal ikan asin buatan ibunya dari kampung halaman untuk menghemat pengeluaran selama berkuliah di Bandung. “Suka bawa bekal ikan asin banyak dari kampung untuk stok makan berbulan-bulan agar hemat,” ungkap salah satu unggahan di akun Instagram @santosoim yang menceritakan kisah Haqiqi.

Di bangku kuliah, Haqiqi tidak hanya fokus pada studi, tetapi juga aktif di berbagai organisasi internal dan eksternal kampus. Ia bahkan mencari penghasilan tambahan dengan menjadi guru les dan berjualan nasi. “Ketika baru masuk ITB, dia jadi ketua angkatan FTTM 2013. Dia cari uang jadi guru les dan berjualan nasi,” tulis akun Instagram @santosoim.

Di tengah kesibukannya, Haqiqi bertemu dengan jodohnya, seorang wanita cantik asal Rusia bernama Ulya. Keduanya menjalin hubungan asmara dan akhirnya melangkah ke jenjang pernikahan. “Jadi ketua asrama. Di sana ketemu mbak Uli, bule yang jadi istrinya,” tulis akun Instagram @santosoim.

Setelah lulus kuliah, Haqiqi pulang ke kampung halaman dengan tekad kuat untuk membuka lapangan pekerjaan sendiri. Dengan tekad yang bulat dan ilmu yang diperolehnya, Haqiqi memulai bisnis tambang. Perjuangannya tidak mudah, tetapi dengan kerja keras dan kegigihan, ia berhasil menguasai setidaknya 21 tambang di Lumajang.

“Ingin jadi pengusaha sukses dan pulang kampung untuk bantu buka lapangan kerja. Sejak usia 26 tahun dia sudah punya banyak tambang. Sekarang usianya 29 tahun dan punya 21 tambang di Lumajang,” tulis akun Instagram @santosoim.

Kisah hidup Haqiqi telah menginspirasi banyak orang. Banyak yang memuji tekad dan kerja kerasnya dalam meraih kesuksesan. “Merinding, terimakasih udah buka lapangan kerja buat putra-putri indonesia,” tulis akun @novitasaridiana. “Masya Allah..suka kagum lihat anak-anak pinter yang bener dari usaha sendiri. Tidak ada previledge apapun selain doa yang dilangitkan ortunya,” tulis akun @yeni_kasuma.

Haqiqi membuktikan bahwa kesuksesan dapat diraih dengan kerja keras, tekad, dan semangat pantang menyerah. Kisahnya menjadi inspirasi bagi banyak anak muda di Indonesia untuk berani mengejar mimpi dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa. (MSN/NVN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *