Gus Yaqut Mengklaim Belum Terima Surat Pemecatan dari PKB, Sebut Keputusan Partai “Dagelan”

Jakarta, NVN — Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut membantah kabar pemecatannya sebagai kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Ia menegaskan belum menerima surat resmi pemecatan dan menilai keputusan PKB tersebut sebagai “dagelan” menjelang Muktamar.

“Pecat dari apa? Tidak ada surat kepada saya. Lho, ini kok tiba-tiba mau muktamar main pecat. Dagelan saja. Memang sampai sekarang tidak ada undangan menghadiri muktamar. Tapi sampai detik ini saya masih anggota PKB,” tegas Yaqut dalam keterangannya.

Gus Yaqut juga mempertanyakan prosedur pemecatan yang dilakukan PKB. Ia menjelaskan bahwa AD/ART PKB mengatur bahwa ketua umum partai tidak dapat sembarangan memecat anggota, melainkan harus melalui proses yang melibatkan DPP PKB. Ia menilai DPP PKB seharusnya mengundang kader yang bersangkutan untuk melakukan klarifikasi sebelum mengambil keputusan.

“Lah ini undangan tak pernah ada, tabayyun apalagi? Kapan saya kampanye untuk partai lain? Aneh. Lah kok tiba-tiba beri pernyataan tentang pemecatan. Aneh sekali,” ujar Gus Yaqut.

Gus Yaqut menilai PKB sebagai partai besar yang dilahirkan dari ijtihad para kiai NU dan berprinsip terbuka, modern, dan kritis. Ia berharap PKB dapat menjadi partai yang inklusif dan membuka ruang bagi kader-kadernya untuk menyampaikan kritik.

“Kesadaran bahwa PKB adalah milik bersama ini harus dikuatkan. Bukan malah kemunduran, dengan main pecat kader,” tandasnya.

Sebelumnya, kisruh antara PKB dan PBNU semakin memanas. PKB di bawah Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menganggap Yaqut, Yahya Cholil Staquf, dan Lukman Edy telah gugur keanggotaannya dari partai karena telah berkampanye untuk partai lain dan menyerang kehormatan PKB di publik.

DPP PKB juga tidak mengundang ketiga tokoh tersebut dalam Muktamar PKB di Bali pada 24-25 Agustus 2024.

“Pak Effendy Choirie pasti nggak diundang karena pengurus partai lain. Pak Yahya, Pak Lukman, dan Pak Yaqut keanggotaannya otomatis gugur. Kan sudah kampanye partai lain dan bahkan menyerang dan merusak kehormatan partai di publik,” kata Waketum PKB Hanif Dhakiri. (msn/nvn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *