Jakarta, NVN – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) tengah mempertimbangkan Edy Rahmayadi, mantan Gubernur Sumatera Utara, sebagai calon yang akan diusung di Pilkada Sumut 2024. Hal ini diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif, Deddy Yevri Sitorus, yang menyatakan bahwa PDIP telah bertemu dengan Edy Rahmayadi, namun pertemuan tersebut bukanlah fit and proper test.
“Sudah bertemu (Edy), tapi bukan fit and proper test,” ujar Deddy saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu, 31 Juli 2024.
Meskipun telah bertemu, PDIP belum memutuskan calon yang akan diusung di Pilkada Sumut. Namun, Deddy menegaskan bahwa PDIP akan melawan Bobby Nasution, menantu Presiden Joko Widodo, yang telah didukung oleh tujuh partai politik, termasuk Gerindra, Golkar, NasDem, PKB, PKS, PAN, dan Demokrat.
“Mau dengan siapapun kami akan kerjakan. Calonnya siapa, sabar,” tegas Deddy.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, menyatakan bahwa Edy Rahmayadi mendapat banyak usulan dari arus bawah partai untuk diusung sebagai calon gubernur. Hasto juga menyebutkan bahwa PDIP sedang mencari formulasi yang tepat untuk menentukan calon pendamping Edy.
“Memang dari masukan arus bawah PDI Perjuangan banyak yang mengusulkan Pak Edy Rahmayadi,” kata Hasto kepada Tempo di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 27 Juli 2024.
Edy Rahmayadi dianggap memiliki basis pendukung yang kuat di wilayah Tapanuli Bagian Selatan (Tabagsel) yang selama ini cenderung mendukung Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. PDIP berupaya untuk menyatukan basis massa di wilayah Utara Sumut yang cenderung mendukung PDIP dengan basis massa di wilayah Selatan untuk memenangkan Pilkada Sumut.
PDIP sendiri masih mematangkan konsolidasi partai di Sumatera Utara sambil mengamati dinamika politik di Kota Medan. Hasto menyinggung sejumlah masalah yang dihadapi masyarakat Medan, seperti parkir dan hegemoni aparatur pemerintahan.
“Misalnya masalah parkir, itu saja sudah menjadi suatu persoalan yang cukup serius yang terjadi di Kota Medan,” ujar Hasto. “Kemudian hegemoni aparatur pemerintahan yang mengusir rakyat dari hak-haknya untuk dapat berdagang. Itu kan cara-cara yang kurang manusiawi,” katanya.
Dinamika politik di Sumatera Utara semakin menarik dengan munculnya nama Edy Rahmayadi sebagai calon potensial yang dipertimbangkan PDIP. Keputusan final PDIP mengenai calon yang akan diusung di Pilkada Sumut masih ditunggu. (msn/nvn)