Jakarta, NVN — Harga emas terus merangkak naik di sesi perdagangan Asia pada hari Rabu (31/7/2024), mengalami kenaikan yang signifikan seiring dengan mendekatnya rapat The Federal Reserve (The Fed) dan optimisme yang meningkat bahwa bank sentral akan melakukan pemangkasan suku bunga pada bulan September mendatang.
Penguatan emas didorong oleh pelemahan dolar ke level terendah dalam sebulan menjelang prospek penurunan suku bunga, yang juga memberikan dampak positif pada harga logam mulia. Penurunan suku bunga diharapkan akan meningkatkan daya tarik emas dengan menurunkan biaya kesempatan investasi di sektor ini.
Emas spot mengalami kenaikan sebesar 0,3% mencapai $2.419,11 per troy ounce, menunjukkan kekuatan dalam respons terhadap isyarat pemangkasan suku bunga oleh Fed. Harga emas berhasil menembus level $2.400 per troy ounce karena para pelaku pasar beralih dari dolar menjelang penutupan pertemuan Fed.
Meskipun bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada level yang stabil, perhatian tertuju pada potensi sinyal pemangkasan suku bunga, mengingat data inflasi yang lemah dan komentar dovish dari pejabat Fed. Mayoritas konsensus mendukung kemungkinan pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September. Selain itu, emas juga mendapat dukungan dari minat pembelian aset safe haven, mengingat laporan ketegangan global yang terjadi belakangan ini.
Di tengah gejolak pasar, spekulan juga turut berperan dalam mempengaruhi pergerakan harga emas. Tindakan spekulatif dari para pelaku pasar ini dapat menciptakan volatilitas tambahan dalam pasar emas, sehingga investor perlu waspada terhadap potensi fluktuasi yang diinduksi oleh spekulasi. (drm/nvn)