Rio de Janeiro, NVN — Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan laporan mengenai kondisi ekonomi Indonesia dan peran aktif Indonesia dalam pertemuan ke-3 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Rio de Janeiro, Brasil.
Dalam pertemuan yang membahas kondisi dan tantangan ekonomi global saat ini, Sri Mulyani menekankan bahwa kebijakan suku bunga tinggi oleh The Fed yang berkepanjangan telah menyebabkan arus modal keluar, depresiasi mata uang, dan kenaikan biaya bunga di berbagai negara. Hal ini menimbulkan tekanan dan kompleksitas bagi kebijakan fiskal dan moneter di banyak negara, di antara menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi serta kesempatan kerja.
Meskipun menghadapi gejolak ekonomi global dan volatilitas pasar keuangan, Sri Mulyani menyatakan bahwa perekonomian Indonesia relatif terjaga. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 mencapai 5,1% yoy, inflasi stabil di angka 2,5% pada Juni, tingkat pengangguran turun menjadi 4,82% dari 5,45% tahun lalu, dan tingkat kemiskinan turun menjadi 9,03% dari 9,36%.
“Indonesia juga terus fokus melakukan reformasi struktural untuk megakselerasi pembangunan prioritas: SDM, infrastruktur, hilirisasi dan kelembagaan,” ujar Sri Mulyani.
Pertemuan G20 juga membahas isu-isu penting lainnya, termasuk sektor keuangan dan inklusi keuangan, serta pajak internasional.
Dalam sesi kedua, dibahas risiko akibat inovasi instrumen keuangan berbasis teknologi digital seperti crypto, stable coin, dan Central Bank Digital Currency terhadap stabilitas sistem pembayaran dan sektor keuangan.
Sesi ketiga membahas upaya penyelesaian kesepakatan pilar satu dan dua dalam Global Taxation Agreement untuk mencegah erosi basis pajak dan penghindaran pajak antar negara/jurisdiksi.
Brasil, sebagai tuan rumah Presidensi G20, juga mengangkat isu pembiayaan perubahan iklim, termasuk penyelamatan hutan tropis, ancaman kelaparan dunia, dan pentingnya ketahanan pangan.
Sri Mulyani menegaskan dukungan Indonesia terhadap semangat kerja sama global dan peran forum G20 serta lembaga-lembaga multilateral untuk meningkatkan kolaborasi dalam mengatasi permasalahan dunia bersama.
“Ditengah ketegangan geopolitik dan fragmentasi ekonomi – Indonesia mendukung spirit kerjasama global dan peranan forum G20 dan lembaga-lembaga multilateral untuk terus meningkatkan kolaborasi agar kita bisa mengatasi permasalahan dunia bersama,” tutup Sri Mulyani. (dpt/nvn)