Medan, NVN – GAPAI Sumut bersama Bang Zuma mengadakan silaturahim dengan MUI Sumut pada Selasa, 4 Maret 2025. Pertemuan ini bertujuan untuk mendiskusikan isu krusial mengenai maraknya penistaan agama Islam dan ancaman terhadap akidah umat Islam di Sumut.
Pertemuan ini dihadiri oleh ketua GAPAI Sumut, Ust. Drs. H. Aidan Nazwir Panggabean (penasehat), Muhammad Ibrahimsyah Sinambela (Humas GAPAI), M. Syaiful Saleh (Wakil Ketua), dan Bang Zuma. Pihak MUI Sumut diwakili oleh Prof. Dr. Asmuni, MA (Sekretaris Umum), Dr. Arso (Waketum), Prof. Dr. Saparuddin Siregar (Kabid. PEU), Palit Muda Harahap, MA (Kabid. Ukhuwah), dan Raja Makayasa Harahap, SH (Wadir. LADUI MUI Sumut).
Dalam pertemuan tersebut, dibahas tentang pola-pola kerja pendangkalan akidah Islam yang dilakukan oleh oknum-oknum yang membenci Islam, serta bentuk kriminalisasi yang menyasar para aktivis Islam dan tokoh apologate Islam, termasuk Bang Zuma yang pernah dilaporkan akibat aktivitasnya dalam dunia debat lintas agama.
“Kami menyayangkan maraknya penistaan agama dan mengapresiasi hadirnya GAPAI Sumut sebagai garda terdepan dalam menghadapi penistaan agama. Kami juga menyayangkan adanya kriminalisasi terhadap tokoh apologate Islam Bang Zuma,” ungkap Prof. Asmuni.
Dr. Arso menambahkan bahwa umat Islam menghadapi tantangan baik dari luar maupun dari dalam. “Tantangan eksternal terkait kasus-kasus pemurtadan yang banyak terjadi. Kita juga perlu memberikan pendidikan kepada umat untuk menangani tantangan internal, yakni menghindari mudah terbujuk rayu untuk murtad,” jelas Dr. Arso.
Sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan Bang Zuma dalam menghempang gangguan terhadap akidah umat, MUI Sumut menyerahkan plakat kepada Bang Zuma.
Pertemuan ini menjadi momentum penting bagi GAPAI Sumut dan MUI Sumut untuk bersinergi dalam memperkuat ketahanan umat Islam di Sumut terhadap ancaman penistaan agama dan kriminalisasi. (MSN/NVN)