Penembakan Trump Memicu Penurunan Harga Minyak

Jakarta, NVN — Pada hari Senin (15/7), harga minyak mentah berjangka Brent turun 55 sen atau 0,7 persen menjadi US$84,48 per barel pada 0109 GMT setelah penurunan 37 sen pada Jumat (12/7) sebelumnya. Dolar AS menguat pada hari Senin, sementara obligasi berjangka AS tergelincir karena investor berpendapat bahwa serangan terhadap Trump dapat memengaruhi peluang kemenangannya dalam pemilihan presiden mendatang.


Analis pasar IG Tony Sycamore menyatakan bahwa penguatan dolar diharapkan menjadi penerima manfaat dari upaya pembunuhan terhadap mantan Presiden Trump, yang dapat memperbesar peluang terpilihnya kembali. Penguatan dolar biasanya menurunkan harga minyak karena pembeli yang menggunakan mata uang lain harus membayar lebih untuk minyak mentah dalam mata uang dolar.


Selain itu, pekan sebelumnya, Brent turun lebih dari 1,7 persen setelah empat minggu mengalami kenaikan. Sedangkan WTI berjangka turun 1,1 persen akibat lemahnya permintaan minyak di China, salah satu importir minyak terbesar di dunia. Data menunjukkan penurunan impor minyak mentah China sebesar 2,3 persen pada semester pertama tahun ini menjadi 11,05 juta barel per hari.


China diperkirakan akan merilis data ekonomi pada hari Senin, yang diperkirakan akan menunjukkan perlambatan ekonomi pada kuartal kedua 2024 karena kondisi pasar properti yang lemah dan ketidakpastian dalam lapangan kerja yang mempengaruhi permintaan domestik mereka. (dpt/nvn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *